Thursday, September 8, 2016

SIMANTRI : Solusi Sanitasi Masa Kini (EssayKu #2)

SIMANTI : Solusi Sanitasi Masa Kini (EssayKu #2)
SIMANTI : Solusi Sanitasi Masa Kini (EssayKu #2)

Selamat Datang di Pustaka Angga. Sedikit berbagi pengalaman mengenai Lomba Essay. pada tahun 2016, saya terpilih dalam mewakili sekolah pada lomba Karya Tulis dalam rangka pemilihan Duta Sanitasi Provinsi Bali tahun 2016. Saya sempat bingung mengenai judul dan ide yang bagus dan menarik. akhirnya setelah beberapa bulan memikirkan Ide, muncul pemikiran akan program Pemerintash Provinsi Bali. Pemerintah Provinsi Bali tahun 2016 membuat program yang dinamakan Bali Mandara. Salah satu program unggulan Bali Mandara adalah SIMANTRI (Sistem pertanian Terintegrasi) melalui ini saya merencanakan pembuatan karya tulis saya pada pemilihan Duta Sanitasi. Setelah beberapa minggu menulis,  akhirnya selesailah karya saya yang berjudul " SIMANTRI : Solusi Sanitasi Masa Kini " karya tulis ini saya lombakan di ajang pemilihan Duta Sanitasi provinsi Bali tahun 2016, tapi sayangnya belum beruntung karena ketidaksesuaian dengan Tema -_-. Disini Pustaka Angga akan memberikan/menampilkan karya tersebut, untuk lebih jelasnya bisa disimak dibawah ini :


SIMANTRI : Solusi Sanitasi Masa Kini

Kegiatan SIMANTRI (www.posbali.id)

Kesehatan adalah syarat pokok keberlangsungan kehidupan. Eksistensi setiap mahluk hidup termasuk manusia sangat tergantung dari kesehatan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesehatan adalah sanitasi. Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat; lingkungan cara menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara (KBBI). Lebih lanjut sanitasi merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, sehingga meningkatnya kesehatan manusia (Wikipedia.com/wiki/sanitasi). Adapun contoh dari penyebab adanya kerusakan dari sanitasi adalah bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari : 1) Pencemaran udara, 2) Sampah, 3) air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), dan 4)  bahan buangan pertanian seperti limbah ternak.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, dan merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global (Wikipedia.com/wiki/pencemaran_udara). Jika pencemaran udara tidak segera ditanggulangi maka akan berdampak serius terhadap kesehatan. Menurut Sugiarto (2003), untuk tetap sehat manusia membutuhkan sekitar 13,5 kg atau 10.000 liter udara bersih setiap hari.  Manusia hanya bisa hidup antara satu sampai dua menit tanpa udara. Kualitas udara di luar ruangan dapat mempengaruhi kualitas udara di dalam ruangan. Saat ini, pencemaran udara memberikan dampak yang sangat besar bagi kesehatan manusia.
Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia, yang keberadaannya banyak menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik. Apabila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Apabila dibakar akan menimbulkan polusi udara. Kebiasaan membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan sehingga menimbulkan banjir. Dengan demikian sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pencemar pada tanah, badan air dan udara.  Pengertian lain menyebutkan, sampah adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat sebagai akibat aktivitas manusia, yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang sebagai barang yang tidak berguna ((http://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2012/07/sanitasi-sampah.html). Masalah akan sampah menjadi masalah yang tidak dapat teratasi dengan mudah. Sampah juga merupakan faktor rusaknya lingkungan. Sampah menjadi momok besar dalam Sanitasi, karena sampah dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan yang dapat merusak Sanitasi. Dan oleh karena itu, maka sebaiknya Sampah dapat dikelola dengan baik. 4R (Reduse, Recycle, Reuse, Relace) merupakan 4 metode pengolahan sampah yang baik, jika ke-4 metode ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka sanitasi dapat menjadi lebih baik.
Air juga merupakan komponen penting dalam Sanitasi. Ketersediaan Air bersih sangat diharapkan dalam Sanitasi, tetapi masih banyak adanya pencemaran Air Bersih. Air yang telah tercemar tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, karena dapat menyebabkan banyak penyakit dan kesehatan menjadi terganggu. Secara teoritis Air dapat diartikan sebagai senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi. Salah satu sumber air masyarakat adalah Sungai. Pada saat ini sungai banyak mengalami pencemaran, khususnya akibat limbah-limbah industri, limbah pertanian, serta limbah peternakan. Limbah ini dapat mencemari sungai sehingga akan berdampak pada masyarakat. Diharapkan pada pabrik-pabrik penghasil limbah dapat memberhentikan pencemaran ini. Para peternak dan petani agar tidak membuang limbah ternaknya ke sungai. Begitu juga limbah ternak dapat menimbulkan bau busuk sehingga sangat mengganggu pernapasan.
            Limbah ternak merupakan hasil sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, dan sebagainya. Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari species ternak, besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang. Kotoran sapi yang terdiri dari feces dan urine merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dan sebagian besar manure dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau kambing, dan domba. Limbah peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air dari pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas.  Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Kehadiran limbah ternak dalam keadaan keringpun dapat menimbulkan pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu.
Jika tidak dapat dikelola dengan baik maka Limbah Ternak akan berdampak buruk bagi lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak adalah adanya Pencemaran karena gas metan menyebabkan bau yang tidak enak bagi lingkungan sekitar. Gas metan (CH4) berasal dari proses pencernaan ternak ruminansia. Gas metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon, dengan laju 1 % per tahun dan terus meningkat. Tinja dan urine dari hewan yang tertular dapat sebagai sarana penularan penyakit, misalnya saja penyakit anthrax melalui kulit manusia yang terluka atau tergores. Spora anthrax dapat tersebar melalui darah atau daging yang belum dimasak yang mengandung spora. Selain dapat menyebabkan pencemaran udara, Limbah ternak juga dapat mencemari air. Salah satu akibat dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar nitrogen. Senyawa nitrogen sebagai polutan mempunyai efek polusi yang spesifik, dimana kehadirannya dapat menimbulkan konsekuensi penurunan kualitas perairan sebagai akibat terjadinya proses eutrofikasi, penurunan konsentrasi oksigen terlarut sebagai hasil proses nitrifikasi yang terjadi di dalam air yang dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air. 
Mengingat limbah ternak tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, maka pemerintah Propinsi Bali menggulirkan sebuah program SIMANTRI. SIMANTRI adalah suatu Sistem Pertanian Terintegrasi. SIMANTRI merupakan salah satu program unggulan dari Pemerintas Provinsi Bali. . Program SIMANTRI didukung sepenuhnya oleh Pimpinan Daerah melalui visi dan kebijakan perencanaan program pembangunan strategis daerah untuk “Bali Mandara” (Bali Aman Damai dan Sejahtera). Adapun tujuan pelaksanaan SIMANTRI adalah 1) Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis, 2) Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan, Bali bersih dan hijau (clean and green) serta program Bali Organik menuju“Bali Mandara”, 3) Kegiatan utama adalah integrasi tanaman dan ternak dengan kelengkapan : unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi bio urine dan biogas, 4) Dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan target peningkatan pendapatan petani pelaksana, minimal 2 (dua) kali lipat dalam 4 - 5 tahun ke depan.
Berdasarkan tujuan tersebut ada salah satu tujuan dari dilaksanakannya SIMANTRI ini untuk Sanitasi, yaitu berbunyi “Kegiatan utama adalah integrasi tanaman dan ternak dengan kelengkapan : unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi bio urine dan biogas” dan “Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan, Bali bersih dan hijau (clean and green) serta program Bali Organik menuju Bali Mandara”.
Uraian diatas menjelaskan bahwa SIMANTRI mendukung Sanitasi, jadi program SIMANTRI selain dapat mensejahterakan rakyat, juga dapat memperbaiki Sanitasi. SIMANTRI tanpa limbah merupakan salah satu program SIMANTRI. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero  waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel). Kegiatan utama adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, dimana limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pestisida. Adapunn beberapa kiat-kiat dari Program SIMANTRI tanpa Limbah yang memberikan efek positif pada Sanitasi, antara lain sebagai berikut :
Produk SIMANTRI (kelompokternakpucakmanik.blogspot.com)
1.      SIMANTRI solusi pencemaran udara
Berdasarkan uraian mengenai kegiatan SIMANTRI diatas, salah satunya adalah Pembuatan Biogas dari limbah ternak. Permasalahan limbah ternak, khususnya manure dapat diatasi dengan memanfaatkan menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk menghasilkan bahan bakar biogas. Kotoran ternak ruminansia sangat baik untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Ternak ruminansia mempunyai sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau hijauan berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak ruminansia, khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tinja sapi mengandung 22.59% sellulosa, 18.32% hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72% total karbon organik, 1.26% total nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K. Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2) (Simamora, 1989). Gasbio memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk gas metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3.
Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. Pada tahap hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan struktur bentuk primer menjadi bentuk monomer. Pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari gula-gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amoniak. Jika tidak dikelola dengan baik Limbah ternak dapat menyebabkan adanya pencemaran Udara, misalnya pada daerah-daerah perternakkan orang enggan untuk melintas karena limbah ternak dapat menyebabkan adanya bau yang tidak bersahabat. Berdasarkan hal tersebut SIMANTRI mengupayakan pengelolaan dari setiap komponen seperti Limbah ternak, pada program SIMANTRI Limbah ternak ini diolah menjadi produk Biogas. Produk Biogas yang dihasilkan oleh SIMANTRI sangat bermamfaat bagi masyarakat karena dapat menjadi Gas pengganti pada kompor Gas. Jadi kegiatan pemamfaatan Limbah Peternakkan khusunya kotoran sapi oleh program SIMANTRI dapat menjadi salah satu solusi pencemaran udara akibat limbah ternak.
2.      SIMANTRI solusi pencemaran sungai
Selain dapat menyebabkan pencemaran udara, Limbah ternak seperti kotoran sapi  juga dapat mencemari ekosistem sungai. Sungai merupakan aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Air yang mengalir di sungai sering dimamfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber Air bersih, bertolak belakang dari hal tersebut, banyak petani yang membuang limbah ternak ke sungai, hal ini dapat mencemari sungai sehingga kualitasi air sungai menjadi tidak baik. Pada program SIMANTRI para petani dapat mengolah Limbah ternak menjadi produk-produk yang lebih bermamfaat, seperti pupuk dan biogas.  Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut. Kotoran ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk mempercepat proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos tersebut. Jadi SIMANTRI dapat mengurangi adanya pencemaran sungai dan sumber air bersih
3.      SIMANTRI solusi peningkatan kualitas lingkungan.
Dengan adanya SIMANTRI, akan menyebabkan dampak yang sangat baik pada lingkungan. Program SIMANTRI ini dapat memberdayakan masyarakat untuk bisa mengolah limbah-limbah pertanian dan perternakan menjad produk-produk yang bernilai ekonomis. Sebagai pakan ternak, limbah ternak kaya akan nutrien seperti protein, lemak BETN, vitamin, mineral, mikroba dan zat lainnya. Tinja ruminansia juga telah banyak diteliti sebagai bahan pakan termasuk penelitian limbah ternak yang difermentasi secara anaerob. Penggunaan feses sapi untuk media hidupnya cacing tanah, telah diteliti menghasilkan biomassa tertinggi dibandingkan campuran feces yang ditambah bahan organik lain, seperti feses 50% + jerami padi 50%, feses 50% + limbah organik pasar 50%, maupun feses 50% + isi rumen 50% (Farida, 2000). Dengan pemamfaatan limbah-limbah ini maka pencemaran terhadapt lingkungan akibat limbah akan menurun. Selain itu produk-produk hasil olahan para petani dan peternak juga dapat menambah kualitas lingkungan, karena produk-produk yang dihasilkan adalah produk-produk organik yang ramah lingkungan sehingga tidak dapat mencemari lingkungan justru dapat menambah kualitas lingkungan hidup.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa program SIMANTRI adalah program yang sangat baik, dan dapat memberikan solusi bagi sanitasi masa kini, seperti : 1) SIMANTRI Solusi pencemaran udara, 2) SIMANTRI Solusi pencemaran sungai, 3) SIMANTRI solusi peningkatan kualitas lingkungan. Dengan digalakkannya program SIMANTRI, maka limbah ternak tidak lagi menjadi masalah bagi sanitasi dan lingkungan tetapi justru memberikan keuntungan bagi sanitasi dan lingkungan termasuk kehidupan ekonomi masyarakat. 

Sekian bentuk karya tulis yang berjudul "SIMANTRI : Solusi Sanitasi Masa Kini" semoga dapat menjadi bahan refrensi teman-teman dalam merancang karya tulis yang lebih baik. Sekian dari kami, semoga bermamfaat.


Comments
0 Comments

No comments :

Post a Comment

Script Histats disini / Script Lainnya