Singkat Tentang Galungan |
Galungan
merupakan salah satu perayaan / upacara dalam Agama Hindu di Bali pada khusunya
Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan Bali (210
hari) yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai
hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Tujuan utama hari Galungan adalah sebagai rasa syukur masyarakat terhadap hasil-hasil panen. Hari raya Galungan juga identik dengan adanya Penjor, penjor ini merupakan sebuah tiang bambu tinggi yg dihiasai dengan janur, hasil-hasil bumi dan kain warna kuning-putih. Penjor adalah simbol dari gunung. Umat Hindu di Bali meyakini bahwa tempat yg tinggi seperti gunung adalah rumahnya Tuhan/Hyang Widhi.
Bahan
dasar penjor adalah tiang bambu sbg simbol gunung. Tiang bambu ini dihias
seindah mungkin dengan janur dan daun lontar. Kemudian berisi berbagai hasil
bumi spt buah kelapa, padi, dll. Juga terdapat daun endongan, daun beringin dan
daun plawa. Ada juga lamak, sampyan, dan jenis jejahitan
lainnya. Diujung penjor berisikan kain putih sbg lambing kesucian. Secara
singkat penjor memiliki makna persembahan rasa syukur umat kpd-Nya atas segala
berkah dan rakhmat Beliau kepada umat manusia.
Perayaan
Galungan memiliki 5 Hari yang sangat penting yaitu adalah Hari Penyekeban,
Penyajian, Penampahan, Raya Galungan, dan hari umanis Galungan. Pada hari-hari
tersebut pokok dari perayaan Hari Raya Galungan dilakukan. Bagi seluruh Hindu
khususnya di Bali “Selamat Hari Raya Galungan” semoga kedamaian senantiasa
menyertai langkah kita.