Dalam budaya kesenian Bali, sangat terkenl dengan istilah
Calonarang. Calonarang merupakan salah satu kesenian Bali yang dipentaskan
dalam bentuk teater yang mengisahkan pertempuran Barong dengan Rangda
“Calonarang” juga dapat
diibaratkan sebagai salah satu tarian
sakral dari Bali yang sangat banyak digemari oleh masyrakat Bali dan umum.
Selain dari segi cerita yang menarik, pada tarian ini juga seringkali
menampilkan adegan-adegan yang sangat menegangkan yang mengandung unsur magis yang
membuat tarian ini semakin diminati. Disebutkan dalam sastra bahwa ini adalah bersifat ritual dan
magis yang pada intinya merupakan perpaduan dari tiga unsur penting, yakni Babarongan diwakili oleh Barong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis (Panji)
dan Patih Keras (Pandung) dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya (murid-murid).
Calonarang ini sering dipentaskan pada upacara-upacara Yadnya
(Agama Hindu) yang berfungsi untuk Napak
Pertiwi (Menyentuh Tanah) bagi Para Bhatara dan Bhatari. Dalam istilah Bali
mengenah dengan istilah Rwa Bhineda yang berarti Perbedaan Baik dengan Buruk,
hal ini dapat digambarkan dalam pementasan Calonarang (Barong Ket dengan
Rangda). Awal mula terciptanya Calonarang adalah ketika para leluruh yang
meyakini adanya Rwa Bhineda yang digabungkan dengan seni dan terciptanya
pementasan Tarian Sakral Calonarang.
Angga posting juga tari sakral yang lain selain 'Tari Calon Narang'
ReplyDeleteAngga posting juga tari sakral yang lain selain 'Tari Calon Narang'
ReplyDelete